Ilustrasi. (sumber: wisbar.org)

Mengapa Pengguna Android Lebih Banyak Dibandingkan iOS di Indonesia

Android 14 Apr 2025

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pengguna smartphone terbanyak di dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan ponsel pintar telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia, mulai dari komunikasi, hiburan, transaksi keuangan, hingga pendidikan. Namun, jika kita menilik lebih dalam, ada satu fenomena menarik: mayoritas pengguna smartphone di Indonesia lebih memilih Android dibandingkan iOS.

Pic by statcounter

Menurut data dari Statcounter dalam jangka waktu 1 tahun, lebih dari 71% pengguna smartphone di Indonesia menggunakan Android. Angka ini jauh mengungguli pengguna iOS (iPhone), yang hanya mendapatkan 27.68% dari total pasar di Indonesia. Apa yang menyebabkan ketimpangan ini begitu besar? Berikut ini adalah pembahasan mendalam mengenai berbagai faktor yang membuat Android begitu dominan di Indonesia.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Smartphone Android Terbaik 2024 dan Keunggulannya

1. Harga yang Lebih Terjangkau

Faktor paling signifikan yang memengaruhi dominasi Android di Indonesia adalah harga. Android tersedia dalam berbagai pilihan harga, mulai dari yang sangat murah (di bawah 1 juta rupiah) hingga kelas flagship. Hal ini membuat Android dapat diakses oleh semua kalangan, terutama masyarakat menengah ke bawah yang menjadi mayoritas di Indonesia.

Sementara itu, iPhone terkenal sebagai perangkat premium dengan harga yang relatif mahal. Bahkan model iPhone yang sudah berusia beberapa tahun masih dibanderol dengan harga tinggi. Hal ini membuat banyak konsumen enggan atau tidak mampu membeli iPhone baru, sehingga mereka memilih Android sebagai alternatif yang lebih ramah di kantong.

Baca Juga: Mengapa Tiktok Menjadi Populer di Seluruh Dunia?

2. Pilihan Merek dan Variasi Model

Android bukan hanya satu merek — ia adalah sistem operasi yang digunakan oleh banyak produsen smartphone seperti Samsung, Xiaomi, Oppo, Vivo, Realme, Infinix, dan lain-lain. Keanekaragaman merek ini memberikan konsumen banyak pilihan berdasarkan preferensi fitur, desain, spesifikasi, dan harga.

Sebaliknya, iOS hanya tersedia pada perangkat iPhone yang diproduksi oleh Apple. Karena tidak ada alternatif merek untuk pengguna iOS, maka variasi pilihan menjadi sangat terbatas. Di pasar seperti Indonesia, konsumen sangat mempertimbangkan fleksibilitas dan keberagaman produk sebelum membeli.

Baca Juga: Kelebihan Android Dibandingkan iPhone

3. Ketersediaan Produk di Pasaran

Perangkat Android jauh lebih mudah ditemukan di berbagai toko fisik maupun online di seluruh Indonesia. Bahkan di kota-kota kecil, perangkat Android tersedia secara luas melalui distributor lokal, gerai handphone, dan e-commerce. Banyak dari ponsel Android juga dijual bundling dengan operator lokal dan sering kali ditawarkan dengan cicilan ringan.

Sedangkan iPhone lebih banyak tersedia di kota-kota besar atau melalui reseller resmi yang jumlahnya terbatas. Hal ini membuat iOS kurang menjangkau masyarakat di daerah-daerah yang lebih kecil atau terpencil.

Baca Juga: Decentralized Autonomous Organizations: Inovasi Data untuk Masa Depan yang Transparan

4. Ekosistem Android yang Lebih Terbuka

Android dikenal dengan sifatnya yang open-source, yang memungkinkan produsen dan pengembang aplikasi untuk lebih leluasa melakukan kustomisasi. Pengguna Android juga memiliki fleksibilitas lebih besar dalam mengubah tampilan, menginstal aplikasi dari luar Play Store, serta menggunakan perangkat lunak pihak ketiga.

Sebaliknya, iOS memiliki ekosistem yang lebih tertutup dan ketat. Meski sistem ini lebih aman dan stabil, pengguna iOS memiliki keterbatasan dalam kustomisasi dan pemasangan aplikasi dari luar App Store. Bagi banyak pengguna Indonesia yang menyukai fleksibilitas, Android menjadi pilihan yang lebih menarik.

Baca Juga: Perbedaan Blockchain Publik, Privat, dan Hybrid: Mana yang Lebih Baik?

5. Kebutuhan Dasar Sudah Terpenuhi oleh Android

Sebagian besar pengguna smartphone di Indonesia menggunakan ponsel mereka untuk kebutuhan dasar seperti komunikasi (WhatsApp, Telegram), media sosial (Instagram, Facebook, TikTok), belanja online (Shopee, Tokopedia), transportasi (Gojek, Grab), dan hiburan (YouTube, Netflix, Spotify). Semua kebutuhan tersebut sudah dapat dijalankan dengan lancar di perangkat Android kelas menengah ke bawah.

Dengan kata lain, pengguna tidak merasa butuh membeli iPhone yang jauh lebih mahal jika Android sudah mampu memenuhi semua kebutuhan sehari-hari mereka.

Baca Juga: Daftar iPhone yang Worth It Dibeli di Tahun 2025: Pilihan Terbaik untuk Setiap Budget

6. Dukungan Operator dan Layanan Lokal

Banyak operator telekomunikasi dan penyedia layanan di Indonesia lebih fokus mendukung perangkat Android karena basis penggunanya yang sangat besar. Contohnya, bundling paket data khusus untuk merek-merek seperti Xiaomi, Samsung, atau Vivo lebih umum ditemukan daripada bundling untuk iPhone.

Selain itu, pengembang aplikasi lokal juga lebih sering mengoptimalkan aplikasinya untuk berjalan dengan baik di berbagai perangkat Android, mengingat populasi penggunanya yang mendominasi pasar.

Baca Juga: Kapan Perilisan iOS 19? ini Prediksinya

7. Siklus Hidup dan Perputaran Pasar Android Lebih Cepat

Perangkat Android memiliki siklus produk yang lebih cepat. Setiap tahun, puluhan model baru dari berbagai merek diluncurkan, dan ini membuat pasar Android sangat dinamis. Konsumen bisa dengan mudah upgrade perangkat tanpa mengeluarkan biaya besar.

Sebaliknya, Apple hanya meluncurkan model iPhone baru setahun sekali dan mempertahankan harga tinggi dalam waktu lama. Hal ini membuat perputaran pasar iOS lebih lambat dan segmentasinya tetap berada di kelas premium.

Baca Juga: Rekomendasi HP 2 Jutaan Terbaik bulan Maret 2025 – Spek Gahar, Harga Ramah!

8. Strategi Pemasaran Agresif dari Produsen Android

Produsen Android seperti Oppo, Vivo, dan Xiaomi sangat agresif dalam strategi pemasaran mereka di Indonesia. Mereka sering mengadakan promosi, diskon, sponsor acara musik, iklan di TV, hingga membuka gerai fisik di pusat perbelanjaan dan pasar tradisional. Strategi ini membuat merek mereka semakin dikenal dan dipercaya masyarakat luas.

Sementara itu, Apple lebih mengandalkan strategi pemasaran eksklusif dan tidak seintensif produsen Android dalam merambah pasar lokal.

Baca Juga: iPhone 14 Disuntik Mati oleh Apple, Harga Langsung Anjlok!

9. Pembelian Melalui Cicilan dan Kredit Mudah

Banyak perangkat Android ditawarkan dengan skema kredit ringan, bahkan tanpa kartu kredit, melalui aplikasi fintech seperti Akulaku, Kredivo, dan Shopee PayLater. Skema ini sangat diminati masyarakat Indonesia yang ingin memiliki smartphone canggih tanpa harus membayar tunai.

Karena harga iPhone cenderung tinggi, cicilan untuk iPhone biasanya lebih besar dan memerlukan syarat finansial yang lebih ketat, sehingga tidak semudah Android untuk dimiliki melalui sistem kredit.

Baca Juga: Tren Viral Gambar Ghibli dan Aplikasi Terbaik untuk Membuatnya

Kesimpulan

Dominasi Android di Indonesia bukanlah sesuatu yang mengejutkan jika kita melihat dari berbagai sisi. Dari segi harga, fleksibilitas, variasi merek, distribusi, hingga dukungan lokal, Android memiliki keunggulan yang sangat cocok dengan karakteristik dan kebutuhan masyarakat Indonesia.

iPhone tetap memiliki pasar tersendiri, terutama di kalangan menengah atas yang mencari pengalaman premium, keamanan lebih tinggi, atau gengsi sosial. Namun, untuk mayoritas penduduk Indonesia yang mengutamakan nilai guna, efisiensi biaya, dan kemudahan akses, Android adalah pilihan yang paling logis dan realistis.

Seiring waktu, persaingan antara Android dan iOS mungkin akan terus berjalan, tapi untuk saat ini — dan kemungkinan besar untuk beberapa tahun ke depan — Android akan tetap menjadi raja di pasar smartphone Indonesia.

Baca Juga: DeFi: Keuangan Tanpa Perantara di Era Web3

Tag

Author F

“You affect the world by what you browse.” — Tim Berners Lee